Saat ini, ada beberapa bahan ramah lingkungan dan berkelanjutan yang dapat digunakan untuk produksi kulit berbasis bio. Kulit berbasis bio Misalnya, limbah nanas dapat diubah menjadi bahan ini. Bahan berbasis bio ini juga terbuat dari plastik daur ulang, yang menjadikannya pilihan yang bagus untuk pakaian dan alas kaki. Bahan ini juga banyak digunakan dalam suku cadang otomotif dan ramah lingkungan karena tidak mengandung zat beracun. Selain itu, bahan ini juga lebih tahan lama daripada kulit biasa, menjadikannya pilihan yang sangat baik untuk interior kendaraan.
Permintaan akan kulit berbasis bio diperkirakan akan sangat tinggi di negara-negara berkembang. Kulit berbasis bio Kawasan APAC diproyeksikan menjadi kawasan dengan pertumbuhan tercepat, menguasai sebagian besar pasar global untuk kulit berbasis bio pada tahun 2020. Kawasan ini diantisipasi akan memimpin pasar kulit berbasis bio di Eropa. Kawasan ini juga merupakan salah satu pasar terbesar di seluruh dunia, menguasai hampir setengah dari pasar global pada tahun 2015. Meskipun biaya awalnya tinggi, kulit berbasis bio merupakan pilihan yang bagus untuk merek mewah dan mode.
Pasar kulit berbasis bio semakin populer. Kulit berbasis bio Dibandingkan dengan kulit konvensional, kulit ini netral karbon dan terbuat dari tanaman. Beberapa produsen mencoba menghindari plastik dalam produk mereka dengan mengembangkan viscose dari kulit kayu eucalyptus, yang berasal dari pohon. Perusahaan lain mengembangkan kulit berbasis bio dari akar jamur, yang ditemukan di sebagian besar limbah organik. Hasilnya, tanaman ini dapat digunakan untuk produksi kulit.
Meskipun kulit berbasis bio masih merupakan pasar yang sedang berkembang, namun belum begitu populer seperti kulit tradisional. Banyak pemain utama yang mendominasi pasar, meskipun ada tantangan yang terkait dengan produksinya. Permintaan untuk kulit berbasis bio terus meningkat seiring dengan semakin matangnya pasar. Ada banyak faktor yang mendorong pertumbuhan industri kulit berbasis bio. Meningkatnya permintaan global untuk bahan-bahan alami akan meningkatkan jumlah perusahaan yang mengejarnya. Perusahaan-perusahaan ini akan terus menemukan cara-cara baru untuk membuat bahan-bahan yang mereka gunakan lebih berkelanjutan.
Amerika Utara selalu menjadi pasar yang kuat untuk kulit berbasis bio. Kawasan ini telah lama menjadi pemimpin dalam pengembangan produk dan inovasi aplikasi. Di Amerika Utara, produk kulit berbasis bio yang paling populer adalah kaktus, daun nanas, dan jamur. Sumber daya alam lain yang dapat diubah menjadi kulit berbasis bio termasuk jamur, sabut kelapa, dan produk sampingan dari industri makanan. Produk-produk ini tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga menawarkan alternatif yang berkelanjutan untuk kulit tradisional di masa lalu.
Dalam hal industri penggunaan akhir, kulit berbasis bio merupakan tren yang berkembang pesat yang utamanya didorong oleh sejumlah faktor. Misalnya, meningkatnya permintaan akan produk berbasis bio dalam alas kaki akan membantu produsen mengurangi ketergantungan mereka pada bahan bakar fosil. Selain itu, meningkatnya kesadaran tentang pentingnya sumber daya alam akan membantu perusahaan dalam mempromosikan penggunaan bahan berbasis bio. Lebih jauh, diperkirakan bahwa produk berbasis jamur akan menjadi sumber pasar terbesar pada tahun 2025.
Waktu posting: 09-Apr-2022