Dengan dunia menjadi semakin sadar lingkungan, pasar furnitur telah menyaksikan pergeseran ke arah bahan yang lebih ramah lingkungan seperti kulit imitasi. Kulit palsu, juga dikenal sebagai kulit sintetis atau kulit vegan, adalah bahan yang meniru tampilan dan nuansa kulit asli sambil lebih berkelanjutan dan terjangkau.
Pasar furnitur kulit palsu telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Faktanya, menurut sebuah laporan oleh penelitian dan pasar, ukuran pasar furnitur kulit faux global bernilai USD 7,1 miliar pada tahun 2020 dan diperkirakan akan mencapai USD 8,4 miliar pada tahun 2027, tumbuh pada CAGR 2,5% dari tahun 2021 hingga 2027.
Salah satu faktor utama yang mendorong pertumbuhan pasar furnitur kulit imitasi adalah meningkatnya permintaan untuk furnitur yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Konsumen menjadi lebih sadar akan dampak lingkungan dari pilihan mereka dan mencari furnitur yang terbuat dari bahan ramah lingkungan. Kulit palsu, terbuat dari limbah plastik atau tekstil dan menggunakan sumber daya yang lebih sedikit daripada kulit asli, adalah pilihan yang menarik bagi konsumen yang sadar lingkungan.
Faktor lain yang berkontribusi terhadap tren kulit palsu yang meningkat di pasar furnitur adalah keterjangkauannya. Kulit palsu adalah bahan yang lebih murah daripada kulit asli, menjadikannya pilihan bagi konsumen yang menginginkan tampilan kulit tanpa label harga tinggi. Ini, pada gilirannya, menjadikannya pilihan yang menarik bagi produsen furnitur yang dapat menawarkan furnitur yang trendi, bergaya, dan berkelanjutan dengan harga kompetitif.
Selain itu, kulit palsu memiliki aplikasi yang sangat fleksibel, menjadikannya pilihan populer untuk semua jenis furnitur termasuk sofa, kursi, dan bahkan tempat tidur. Muncul dalam berbagai warna, tekstur, dan hasil akhir, memungkinkan pembuat furnitur untuk membuat berbagai desain unik untuk memenuhi berbagai selera dan preferensi.
Secara keseluruhan, tren kulit imitasi yang meningkat di pasar furnitur telah didorong oleh meningkatnya permintaan akan furnitur yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Produsen furnitur menanggapi permintaan ini dengan menciptakan furnitur yang bergaya dan terjangkau yang terbuat dari kulit palsu, memungkinkan konsumen untuk membuat pilihan ramah lingkungan tanpa berkompromi pada gaya.
Sebagai kesimpulan, dunia bergerak menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan, dan industri furnitur tidak terkecuali. Dengan demikian, sangat penting bagi pengecer furnitur untuk merangkul tren ini dan menawarkan opsi yang lebih ramah lingkungan untuk klien mereka. Kulit palsu adalah bahan yang terjangkau, serbaguna, dan ramah lingkungan yang akan terus mendorong pasar furnitur ke depan.
Waktu posting: Jun-13-2023