I. Penampilan
Kealamian tekstur
* Tekstur kulit mikrofiber berkualitas tinggi harus alami dan halus, sebisa mungkin menyerupai tekstur kulit asli. Jika teksturnya terlalu teratur, keras, atau memiliki jejak buatan yang jelas, kualitasnya mungkin relatif buruk. Misalnya, beberapa tekstur kulit mikrofiber berkualitas rendah tampak seperti cetakan, sementara tekstur kulit mikrofiber berkualitas tinggi memiliki kesan berlapis dan tiga dimensi.
* Amati keseragaman teksturnya. Teksturnya harus relatif konsisten di seluruh permukaan kulit, tanpa adanya penyambungan atau cacat yang terlihat. Anda dapat meletakkannya secara mendatar dan mengamatinya dari berbagai sudut dan jarak untuk memeriksa konsistensi teksturnya.
Keseragaman warna
*Warna harus merata dan konsisten, tanpa perbedaan warna. Bagian-bagian kulit mikrofiber yang berbeda dapat dibandingkan di bawah cahaya alami yang cukup atau cahaya standar. Jika Anda menemukan nuansa warna lokal, hal ini mungkin disebabkan oleh proses pewarnaan yang buruk atau kontrol kualitas yang tidak ketat.
Sementara itu, kulit mikrofiber berkualitas memiliki saturasi warna dan kilap sedang, tidak terlalu terang, kasar, atau kusam. Kulit mikrofiber berkualitas seharusnya memiliki kilau alami, seperti efek kilau kulit asli setelah dipoles halus.
2. sentuhan tangan
Kelembutan
*Sentuh kulit mikrofiber dengan tangan Anda. Produk berkualitas tinggi seharusnya memiliki kelembutan yang baik. Kulit mikrofiber dapat ditekuk secara alami tanpa terasa kaku. Jika kulit mikrofiber terasa keras dan seperti plastik, mungkin karena kualitas bahan dasarnya yang buruk atau teknologi pemrosesannya yang tidak tepat.
Anda dapat meremas kulit mikrofiber hingga membentuk bola, lalu mengendurkannya untuk mengamati proses pemulihannya. Kulit mikrofiber berkualitas baik seharusnya dapat pulih dengan cepat ke kondisi semula tanpa kerutan yang terlihat. Jika proses pemulihannya lambat atau terdapat lebih banyak kerutan, artinya elastisitas dan ketangguhannya kurang.
* Kenyamanan saat disentuh
Kulit harus terasa nyaman disentuh, tanpa rasa kasar. Geser jari Anda dengan lembut pada permukaan kulit untuk merasakan kehalusannya. Permukaan kulit mikrofiber berkualitas baik harus rata dan halus, tanpa butiran atau gerinda. Namun, kulit tidak boleh terasa lengket, dan jari harus relatif halus saat menggeser permukaan.
3. Kinerja
Ketahanan abrasi
* Ketahanan abrasi dapat dinilai terlebih dahulu dengan uji gesekan sederhana. Gunakan selembar kain putih kering untuk menggosok permukaan kulit mikrofiber dengan tekanan dan kecepatan tertentu selama beberapa kali (misalnya sekitar 50 kali), lalu amati apakah ada keausan, perubahan warna, atau kerusakan pada permukaan kulit. Kulit mikrofiber berkualitas baik seharusnya mampu menahan gesekan tersebut tanpa masalah yang berarti.
Anda juga dapat memeriksa deskripsi produk atau bertanya kepada penjual tentang tingkat ketahanan abrasinya. Umumnya, kulit mikrofiber berkualitas baik memiliki indeks ketahanan abrasi yang tinggi.
*Tahan air
Ketika sedikit air menetes ke permukaan kulit mikrofiber, kulit mikrofiber berkualitas baik seharusnya memiliki ketahanan air yang baik. Tetesan air tidak akan cepat meresap, tetapi dapat membentuk tetesan air dan menggelinding. Jika tetesan air cepat terserap atau mengubah warna permukaan kulit, ketahanan airnya buruk.
Uji ketahanan air yang lebih ketat juga dapat dilakukan dengan merendam kulit mikrofiber dalam air selama beberapa waktu (misalnya beberapa jam) lalu mengangkatnya untuk mengamati perubahan bentuk, pengerasan, atau kerusakan. Kulit mikrofiber berkualitas baik tetap dapat mempertahankan kinerjanya setelah direndam dalam air.
* Bernapas
Meskipun kulit mikrofiber tidak memiliki kemampuan bernapas sebaik kulit asli, produk berkualitas baik tetap harus memiliki tingkat kemampuan bernapas tertentu. Anda dapat menempelkan kulit mikrofiber di dekat mulut dan mengembuskan napas perlahan untuk merasakan kemampuan bernapasnya. Jika Anda hampir tidak merasakan gas yang keluar, atau terdapat rasa pengap yang nyata, artinya kemampuan bernapasnya kurang baik.
Kemampuan bernapas juga dapat dinilai dari kenyamanan dalam penggunaan aktual, seperti barang-barang yang terbuat dari kulit mikrofiber (misalnya tas tangan, sepatu, dan lain-lain) setelah dikenakan dalam jangka waktu tertentu, untuk mengamati apakah akan timbul rasa pengap, panas, keringat, dan situasi tidak nyaman lainnya.
4.kualitas pengujian dan pelabelan
*Penandaan perlindungan lingkungan
Periksa apakah terdapat tanda sertifikasi perlindungan lingkungan yang relevan, seperti sertifikasi standar OEKO-TEX. Sertifikasi ini menunjukkan bahwa kulit mikrofiber memenuhi persyaratan lingkungan tertentu dalam proses produksinya, tidak mengandung bahan kimia berbahaya, dan tidak berbahaya bagi tubuh manusia serta lingkungan.
Berhati-hatilah dalam membeli produk yang tidak memiliki label ramah lingkungan, terutama jika produk tersebut digunakan untuk membuat barang yang bersentuhan langsung dengan kulit (misalnya pakaian, alas kaki, dll.).
*Tanda Sertifikasi Mutu
Beberapa sertifikasi mutu yang terkenal, seperti sertifikasi sistem manajemen mutu ISO, juga dapat digunakan sebagai acuan untuk menilai kualitas kulit mikrofiber. Lulusnya sertifikasi ini berarti proses produksi telah memenuhi standar dan spesifikasi kendali mutu tertentu.
Waktu posting: 14 Mei 2025